Sosialisasi "PENGIMBASAN BIMBINGAN TEKNIS PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN TIK DALAM PEMBELAJARAN"

Diposkan oleh Admin SDN 2 Sopet 21 April 2022, Kegiatan ini dilaksanakan oleh ketua koordinaor Gugus se-Kecamatan Jangkar dan bertempat di SDN 1 Jangkar, dalam kegitan tersebut tidak lain membahas tentang Filosofi pendidikan Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, tut wuri handayani dari Ki Hajar Dewantara menjadi inspirasi dari digulirkannya kebijakan program Merdeka Belajar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020. Filosofi pendidikan ini memiliki pesan bahwasanya lingkungan pendidikan menumbuhkan kemerdekaan dan kemandirian dalam pembelajaran. Merdeka Belajar memberi semangat perubahan untuk menentukan cara terbaik menerapkan metode pembelajaran. Dalam konteks ini, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menciptakan berbagai inovasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 

Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, mengembangkan keterampilan dalam bidang TIK (ICT Literacy), dan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kemenarikan proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru sebagai penggerak pendidikan dituntut memiliki kompetensi keahlian yang cukup untuk memanfaatkan TIK yang ada, sehingga lebih optimal dalam penyampaian materi pelajaran di sekolah. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru mengamanatkan empat kompetensi yang harus dikuasai guru, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Ada 2 (dua) kompetensi yang berkaitan dengan TIK: 1) kompetensi pedagodik, yaitu memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran; dan 2) kompetensi profesional, yaitu memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Pusdatin Kemendikbud mengadopsi dan mengadaptasi kerangka kerja kompetensi TIK dari UNESCO sebagai standar peningkatan kompetensi TIK guru secara nasional. Program peningkatan kompetensi TIK guru dilakukan secara berjenjang (leveling), yakni level 1 Literasi TIK; level 2 Pendalaman TIK (implementasi); level 3 Kreasi TIK; dan level 4 Berbagi (kolaboratif).

Kegiatan ini diberi nama PembaTIK atau Pembelajaran Berbasis TIK untuk Guru. Pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai kompetensi TIK setiap level dikemas dalam bentuk pembimbingan teknis (bimtek) dan pemanfaatan teknologi untuk e-pembelajaran. Pada level 1, peserta bimtek PembaTIK belajar mandiri secara daring, sedangkan pada level berikutnya hingga level 4 guru belajar mandiri dan mengikuti pembimbingan dari narasumber/fasilitator. Peserta yang berhasil menyelesaikan PembaTIK sampai level 4 dapat menyandang predikat sebagai Sahabat Rumah Belajar (SRB). Para SRB pada dasarnya merupakan para guru hebat yang telah membuktikan kompetensinya secara lengkap. Mereka diharapkan dapat menjadi mitra Dinas Pendidikan provinsi masing-masing dalam menggerakkan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran.